dalam epilog sepi hidupku,
kulalui dengan bersendiri,
hanya duka menemani,
hanya air mata membasahi...
bertahun lamanya ku menanti...
yang hadir cuma sementara
dan terus pergi setelah kudilukai,
sekeping hati yang tiada daya,
bagai daunan kering berguguran,
begitulah daku saat itu,
tiada lagi pohon untuk kuberpaut,
tiada lagi ruang untukku berkasih..
dan kini...kau hadir
bersama sebuah pengharapan,
bersama cinta untukku yang memerlukan
bersama satu ikatan...yang tulus..
suamiku...kau..
bagai mentari menyinari hari kelam,
bagai bulan menerangi malam,
tatkala ku kesedihan kau menghiburkan,
tatkalaku dilukai kau merawatnya..
Pemimpin Adalah Cermin Rakyat!
-
Pemimpin Adalah Cermin Rakyat! Manshur bin Abi Al-Aswad berkata, “Aku
bertanya kepada Al-A’masy (salah seorang tokoh tabi’in) tentang firman
Allah Ta’ala: ...
6 years ago
0 comments:
Post a Comment